Google Map

Senin, 30 Maret 2009

Perbandingan 3 Motor Matic: Yamaha Mio, Honda Vario, dan Suzuki Spin

Yamaha Mio, Honda Vario, dan Suzuki Spin, sekilas memang memiliki teknologi yang sama. Tapi, apakah kita akan mengambil salah satunya tanpa pertimbangan. Ada baiknya kita cermati ulasan perbandingan antara ketiganya berikut ini :

1. Yamaha Mio

Bisa dibilang Mio merupakan bintangnya motor matik di Indonesia. Bagaimana tidak sejak peluncurannya hingga saat ini, penjualan Mio mampu mendongkrak share penjualan Yamaha. Kehadirannya bahkan membuat sang kakak alias Nouvo menjadi kalah populer. Lucunya, meski diperuntukkan untuk kaum hawa, Mio terbukti laris manis dibeli para pejantan tangguh. Kalau mau jujur, Mio berhasil mengedukasi pasar dan membenamkan image bahwa motor matik oke-oke saja digunakan untuk aktivitas sehari-hari.

Kalaupun ada yang kurang dari sosok Mio adalah faktor tangki bahan bakar yang imut, sehingga membuatnya harus sering mampir ke pompa bensin. Kapasitas tangki Mio menurut buku manual ''cuma'' 3,7 liter — sama dengan bebek Honda. Masalahnya, motor matik cenderung boros karena membutuhkan putaran mesin yang cukup tinggi agar motor bisa bergerak — lebih tinggi dari motor bebek dan motor sport. Selain itu, penyakit bawaan Mio adalah bunyi tikus di sektor roda belakang.

Dari sisi mesin, Mio tidak menyodorkan sesuatu yang baru. Mio dikemas Yamaha dengan harga yang relatif terjangkau — masih di bawah bebek. Dilempar dengan dua varian pada umumnya: spoke wheel dan CW. Berhubung Mio memang si pelopor, wajar bila aksesori dan spare parts-nya bejibun di pasaran. Termasuk racing parts dan pola modifikasi yang bisa diterapkan konsumen pada Mio kesayangannya. Apalagi Yamaha pun membuka kontes modifikasi yang bikin Mio tambah banyak variasi modifikasinya. Dari sisi bengkel, mekanik Yamaha sudah duluan mengenal teknologi CVT sehingga tak perlu khawatir motor ini tidak bisa ''diurus'' oleh bengkel.

2. Honda Vario

Yang satu ini sangat-sangat diwaspadai oleh Yamaha. Maklum, Vario memiliki segalanya untuk meluluhlantakkan dominasi Mio di pasar. Mengusung mesin tipe baru dengan radiator, namun memiliki cc yang lebih kecil di bawah Mio (108 cc). Dengan segala fitur baru yang ditawarkan plus nama besar Honda, pesona produk matik keluaran Honda ini membuatnya ngetop bahkan sebelum motor ini nampak wujudnya di Tanah Air. "Rasa Mio" sangat kental di Honda Vario ini, tetapi ada beberapa tambahan yang merupakan ciri khas Honda disertakan dalam produk matiknya yang pertama di Indonesia ini.

Dari sisi mesin, calon pembeli mesti waspada. Kendati nama besar, jaringan servis Honda tidak perlu diragukan, banyak pengalaman yang tidak mengenakkan setiap kali pabrikan me-launching motor dengan teknologi mesin baru. Ingat kasus MX? Ingat kasus Karisma? Di mana Honda merombak teknologinya dengan meluncurkan Karisma, seketika itu juga komplain bermunculan. Plus satu lagi, teknologi pendingin menggunakan radiator. Terima kasih kepada Yamaha yang sudah membuat konsumen panas-dingin dengan kasus tercampurnya oli dengan air radiator di MX. Waspada.

Diprediksikan nama besar Honda mampu melenyapkan image bahwa motor matik boros bahan bakar. Apalagi dengan cc mesin yang lebih kecil dari Mio, tampaknya Honda memang mengejar irit. Sayangnya, irit tidak lagi irit bila mengingat Honda Vario mengusung mesin baru dengan radiator. Penambahan fitur radiator memang hi-tech, tetapi sekaligus membuat ongkos perawatannya pun bertambah. Belum lagi, Honda terkenal dengan banyak kasus kelangkaan spareparts di pasar (NSR, Tiger, Karisma, Sonic). Hal yang kerap membuat konsumen frustrasi.

Dari sisi kesiapan mekanik, memang tidak perlu ragu. Dengan segala sumber daya yang dimiliki Honda, sanggup membuat mekanik di seluruh jaringan servisnya bisa menangani motor matik. Harga jual Honda memang tidak murah dan paling tinggi di antara pabrikan Jepang lainnya. Vario harganya hampir setara dengan motor bebek. Hal ini tentu bisa menjadi faktor penghambat penjualan Vario nantinya karena dianggap terlalu mahal. Pun begitu, nama besar Honda lagi-lagi sanggup menghipnotis konsumen sehingga label harga berapa pun asal ada logo sayap kepak, tentu bukan masalah.

3. Suzuki Spin

Dibanding kedua kompetitornya, keunggulan Spin cuma satu, kapasitas paling besar 125 cc. Lainnya tergolong biasa saja. Bentuknya juga lebih condong ke Mio. Dengan kapasitas 110 cc saja matik sudah terasa boros bila dibanding bebek, bagaimana bila 125 cc? Ini bisa jadi kelemahan sekaligus keuntungan Spin. Penggila kecepatan, tentu akan memilih Spin yang memiliki kapasitas terbesar.

Poin plus ada di masa servis yang ditawarkan Suzuki, tiga tahun free service dan ganti oli. Ini sangat menguntungkan di masa sulit seperti ini. Belum lagi soal servis dan garansi, Suzuki yang paling andal dari dulu. Berani sekali dan jadi pelopor di antara kompetitor lainnya. Jadi jika konsumen membeli Spin, tidak usah pusing memikirkan servisnya. Apalagi teknologi mesin Step masih sebelas dua belas dengan Shogun 125 series/Arashi seperti layaknya Mio dengan Vega series/Jupiter series. Tidak menggunakan radiator. Simpel.

(Sumber:Balipost), dikutip kembali dari otofinance.co.id

Mio Vs Vario..Who is the Winner!!!!

Di Pasar skutik memang yang menarik adalah ngeliat pertarungan antara Yamaha vs Honda. Mengapa ??? Line of Product kedua ATPM ini merupakan salah satu senjata untuk menguasai pasar kendaraan roda dua. Yah tentu disamping mbebek… dan motor laki… Apalagi saat ini, pasar skutik lagi booming… yang semula diperkirakan skutik hanya untuk cewek.. sekarang banyak cowok yang tergila-gila dengan skutik… bahkan kit bore-up nya juga tersedia…tinggal ada duit aza … langsung jadiii… Oke .. let start to analize…

Analisa skutik Mio vs Vario (dua-duanya CW) yang kita gunakan dibuat secara objectiv (masukan boleh aza nanti … pas comment ocreee..) dan didasarkan pada aspek teknik dan non-teknis yang bisa dikuantitaskan… (biar nggak bias)… :D

Engine

  • Yamaha Mio Sporty, menggunakan engine 113.7cc SOHC. Power yang dihasilkan sebesar 8.9 PS pada 8000RPM. Torsi maksimum yang dihasilkan 0.88 kgf m pada 7000RPM. Sistem pendingin masih pake udara. Compression Rationya mencapai 8.8:1.
  • Honda Vario CW, menggunakan engine 108cc SOHC. Power yang dihasilkan mencapai 8.9PS pada 8000RPM. Torsi maksimum yang dihasilkan 0.86 kgf.m pada 6500RPM. Sistem pendingin sudah menggunakan cairan. Compression Rationya mencapai 10.7:1.

Dari data-data diatas (yah asumsi semua data bener.. jadi ngikot aza nganalisanya)… Vario lebih unggul sedikit… mengapa ??? Dengan engine yang cc nya lebih kecil, power yang dihasilkan sama, sudah menggunakan liquid cooled. Tapi secara torsi kalah sedikit.. jadi untuk score nya gue judge.. nilai 10 untuk Vario, dan 9 untuk Mio.. !!!

Kopling,Suspensi, Rem, dan Ban etc.

  • Yamaha Mio, menggunakan kopling tipe kering sentrifugal, suspensi telescopic baik depan maupun belakang. Rem disc untuk depan, dan tromol untuk belakang. Velgnya menggunakan cast wheel, ukuran ban depan 70/90-14, sedangkan belakang 80/90-14
  • Honda Vario, menggunakan kopling tipe kering sentrifugal, suspensi telescopic untuk depan, dan lengan ayun untuk belakang. Rem disc untuk depan, dan tromol untuk belakang. Velgnya juga telah menggunakan cast wheel, ukuran ban depan 80/90-14 dan belakang 90/90-14

Diliat dari paparan diatas, yang nyaris sama dan nggak ada beda yang berarti diliat dari sudut pandangan konsumen, maka gue judge nilai 10 Mio demikian juga 10 untuk Vario

Harga

  • Harga Mio dibanderol hanya Rp. 11.58 juta
  • Harga Vario dibanderol sebesar Rp. 14.15 juta

Dari sisi harga dengan membandingkan harga terendah sebagai based value, maka Mio mendapatkan nilai 10, sedangkan Vario mendapatkan nilai 8 (exactnya sebesar 7.7 dibulatkan menjadi 8)

First Mover (First Penetration into the Market…!!!)

Efek ini akan memberikan brand / image yang cukup kuat bagi konsumen. Mengingat Yamaha sudah lebih dulu masuk ke pasar skutik, dan Vario baru-baru aza… maka Mio lebih diuntungkan, sehingga gue men-judge Mio dapat nilai 10, sedangkan Vario dapat nilai 9.

Lainnya-lainnya hampir samalah… nggak ada perbedaan.. baik di sisi after sales, advertising dsb. Model gue nggak men-judge karena akan debatable.. jadi gue nggak beri nilai.. dianggap sama aza.. ocreee… let’s we summarize…

  • Yamaha Mio CW, rapotnya
    • Engine = 9
    • Kopling, suspensi dan ban etc. = 10
    • Harga = 10
    • First Mover = 10
    • Total Nilai = 39
  • Honda Vario, rapotnya…
    • Engine = 10
    • Kopling, Suspensi dan Ban etc. = 10
    • Harga = 8
    • First Mover = 9
    • Total Nilai = 37

Dari total nilai sebenernya terlihat, bahwa Yamaha Mio Sporty mengalahkan Vario CW, dan tak heran jika Mio leading di pasar kendaraan roda dua. Dan faktor yang cukup kuat adalah harga.. bisa dibikin sama saza dengan Yamaha.. maka nilainya akan menjadi sama.. dan thus konsumen akan mulai melirik… (asumsi perilaku konsumen .. price sensitif..)

Minggu, 08 Maret 2009

low rider


sekarang ne....lagi musim aliran modif low rider buat mio tapi kayaknya koq sulit geto y......tenag bos.... kayak motor yang satu ini....meskipun keliatan minimalis tapi dia juga nganut aliran low rider lo...liat aj kaki kakinya yang molor ampek 7cm lagian lo liat velgnya yang lebarnya nyampe' 7" tapi meskipun molor kata yang punya c... masi enak dibuat jalan - jalan ma pacar tapi kalo ujan pa gak kena' aer tu pantat....????